Apa Setelah Ini Aku Bisa Bebas?

Wona Arcelia
2 min readMar 7, 2023

--

Perjalanan terasa begitu cepat. Ditemani dengan percakapan panjang membuat mereka tak sadar telah berada di depan gedung apartemen tempat Aiden tinggal.

Chantara ikut turun kala Aiden turun dari mobilnya.

“Kamu mau nginep?” Tanya Aiden yang langsung dijawab dengan gelengan panjang oleh Chantara.

“Besok pagi saya ada urusan.” Ujar Chantara kemudian menggenggam tangan Aiden. “Ai sebenarnya masih ada yang ingin saya bicarakan.”

“Apa itu?”

“Kamu ingat, kan, kalau saya pernah bilang saya akan mengeluarkan kamu dari tempat kamu sekarang, membawa kamu dari semua hal-hal yang jahat?”

Aiden mengangguk. Dia masih ingat betul Chantara mengatakan yang demikian sekitar tiga bulan yang lalu.

“Saya memang bilang seperti itu, tapi mungkin rasanya akan sedikit menyakitkan untuk kamu dan orang-orang akan tahu masa lalu kamu. Apa itu tidak apa-apa?”

Aiden menunduk menatap buket bunga yang sedari tadi dia peluk kemudian menatap tangannya yang digenggam oleh Chantara.

“Kalau gitu...” Aiden mengangkat kepalanya. “Apa setelah itu aku bisa bebas dari orang itu?”

Chantara mengangguk.

“Kamu janji gak akan tinggalin aku?”

Chantara mengangguk lagi.

“Kalau kamu bilang begitu aku gak apa-apa. Terkadang memang butuh rasa sakit untuk bebas, kan? Selama ada kamu aku baik-baik aja. Aku percaya sama kamu ”

Chantara tersenyum lega Aiden telah mempercayakan hal sepenting itu padanya. Yang akan terjadi di masa depan akan menyakitkan bagi Aiden dan Chantara tidak ingin membuat Aiden marah karena tanpa izin membuka masa lalunya.

Maka dari itu dia meminta izin terlebih dahulu sekaligus memberikan waktu bagi Aiden untuk bersiap-siap hingga rasa sakit itu datang menyerang. Sebab ini menyangkut masa kelam rumpang dengan derita yang sudah tidak dapat dia tampung.

Aiden sudah pernah berada dalam titik terendah dalam hidupnya dan Chantara tidak ingin Aiden kembali pada titik itu. Titik di mana Aiden berpikir ingin mengakhiri hidup saat itu juga.

“Terima kasih sudah mempercayai saya, Ai. Saya akan datang jika waktunya tiba.”
Tangan Chantara terangkat, mengusak rambut yang lebih muda. “Ya sudah, saya pulang, ya? Sudah larut.”

"Kamu beneran gak mau nginep?"

"Malam ini tidak bisa. Lain kali saja saya menginap lagi, ya?"

Aiden mengangguk. “Kabari aku kalau udah sampai.”

Kala genggaman tangan keduanya Chantara lepas, Aiden kembali menggenggam tangan Chantara. Menarik Chantara kemudian mengalungkan tangannya pada leher lelakinya.

Dia memberikan sebuah kecupan ringan pada bibir Chantara membuat mata lelaki itu membola. Terkejut dengan gerakan Aiden yang terlalu tiba-tiba.

Chantara tidak dapat menyembunyikan senyumnya. Lantas dia raih pinggang Aiden dan membalas kecupan sebelum masing-masing memisahkan diri dan pulang.

“Hati-hati di jalan, ya, calon suamiku.”

--

--

Wona Arcelia
Wona Arcelia

Written by Wona Arcelia

apa benar cuaca hari ini cerah?

No responses yet